Mengenal 10 prinsip jurnalisme, Apakah Saat ini Masih Banyak Seorang Jurnalis Yang Menggunakan Prinsip Ini?
Prinsip jurnalisme adalah nilai-nilai yang menjadi sebuah pondasi seorang Jurnalis dalam bekerja. Dalam bukunya yang berjudul ” The Elements Of Jurnalism ” Bill Kovach & Tom Rosenstiel yang awalnya hanya menuliskan sembilan elemen jurnalisme. Akan tetapi terjadi sebuah perubahan, Bill Kovach & Tom Rosenstiel menambahkan satu elemen jurnalisme. Jadi total elemen yang ditulis oleh Bill Kovach & Tom Rosenstiel ada 10 elemen prinsip jurnalisme.
Apa saja 10 elemen prinsip jurnalisme tersebut? Apakah masih banyak seorang jurnalis yang konsisten menggunakan prinsip tersebut ?
Sebelum kita mengetahui apakah saat ini masih banyak jurnalis yang konsisten pada prinsip ini. Kita harus mengetahui isi dari 10 elemen prinsip,sebagai berikut :
1. Prinsip Utama Jurnalisme adalah Kebenaran
Seorang Jurnalis Epictoto wajib memberitakan sebuah kebenaraan yang actual terjadi dalam dunia nyata dan juga harus netral tanpa memihak siapapun dalam tujuan tertentu.
Seorang jurnalis juga harus memberikan informasi yang sebenar-benarnya yang dibutuhkan oleh khalayak masyarakat, dalam mencari kebenaran juga tidak boleh berat sebelah alias harus fair.
Mengutip dari buku Jurnalistik “Kemahiran Berbahasa Produktif” (2020) karya Lisa Septia Dewi Br. Ginting kebenaran jurnalistik tidak hanya mementikan sekedar akurasi.
Tetapi juga mementingkan sebuah sifat reaktif dan praktis yang nantinya bisa dipraktikkan dan digunakan. Sehingga nantinya, Seorang Jurnalis harus dapat menyajikan sebuah berita yang kebenarannya sudah terverifikasi nyata dan actual.
2. Loyalitas ( Kesetiaan ) Utama Jurnalisme adalah Kepada Masyarakat
Sebagaimana yang kita tau seorang jurnalisme dituntut untuk melayani banyak sekali pihak entah dalam segi politik, segi bisnis, ataupun dalam segi periklanan. Akan tetapi, komitmen seorang jurnalis kepada masyarakat sangatlah besar. seorang Jurnalisme tidak boleh memihak siapapun.
Dari beberapa sumber artikel yang saya baca loyalitas jurnalis kepada masyarakat adalah hakikat dari makna independensi jurnalistik. seorang jurnalisme harus bisa menghindari hal-hal yang nantinya akan memercik api pada masyarakat.
Dikutip dalam buku jurnalisme karya Bill Kovach & Tom Rosenstiel. Seorang jurnalis harus lebih mengutamakan kepentingan masyakarat dibandingkan kepentingan pribadi dan bisnis.
3. Esensi Jurnalisme adalah Displin Verifikasi.
Elemen disiplin verifikasi ini adalah garis yang memisahkan dan membedakan jurnalistik antara dunia hiburan, propaganda, fiksi ataupun seni.
Seorang jurnalis harus memiliki sifat yang terbuka dan transparan. Dalam proses membuat sebuah berita seorang Jurnalis harus memberikan informasi yang mengacu kepada sebuah sumber data yang didapat.
Setiap jurnalis harus selalu double check informasi-informasi yang ada. Apabila diperlukan, seorang jurnalis dapat melakukan sebuah wawancara kepada sumber yang akurat.
Ada 5 konsep verifikasi menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, Antara lain :
Jangan pernah menambahkan sesuatu yang tidak ada.
Pada Poin pertama kita tidak boleh mengarang atau menambahkan sebuah kejadian yang tidak terjadi. Sudah semestinya seorang Jurnalis menulis sebuah kejadian berdasarkan fakta yang ada bukan secara skenario atau imajinasi belaka.
Jangan mengarang atau menambahkan. Ini juga meliputi jangan mengatur ulang kejadian dalam satu waktu, satu tempat, gabungan karakter, atau gabungan peristiwa (Kovach dan Rossentiel,2006: 95).
Jangan pernah menipu atau menyesatkan audiens.
Seorang jurnalis harus berpegang teguh pada prinsip kejujuran. Karna seorang jurnalis tidak boleh menyebarkan berita palsu atau yang biasa disebut Hoaks karna dapat merugikan banyak orang.
Berlakulah setransparan mungkin tentang meode dan motifasi anda.
Seperti yang sudah dibahas di aawal bahwasannya tugas utama seorang jurnalis adalah mencari sebuah kebenaran, tentunya hal ini harus diikuti dengan sifat yang transparan dan jujur kepada masyarakat.
Berpegang teguh kepada reportase anda sendiri.
Seperti yang diliput pada kompas.com Reportase adalah teknik peliputan berita dengan cara mendatangkan langsung lokasi kejadian.
Menurut saya, seorang jurnalis harus berpegang teguh dalam konsep ini karna kemungkinan besar dengan cara ini seorang jurnalis akan mendapatkan sebuah informasi yang mungkin tidak akan didapatkan di media lainnya.
Selalu bersikap rendah hati.
Seorang jurnalis harus jujur terhadap kemampuannya jangan bersikap tinggi hati.
4. Wartawan Harus Menjadi Independensi Terhadap Obyek Liputan.
Menurut Gallagher, langkah penting dalam pengejaran kebenaran dan memberi informasi kepada warga bukanlah netralitas melainkan independensi. Hal ini berlaku bahkan pada mereka yang bekerja di ranah opini, politik, dan komentar. Independensi semangat dan pikiran inilah, dan bukannya netralitas, yang harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh wartawan (Kovach dan Rossenstiel,2006:122).
Dari kutipan diatas Seorang jurnalis harus menjaga independensi, jurnalis juga harus lebih mengutamakan independensi daripada netralitas.
5. Wartawan Harus Menjadi Pemantau Kekuasaan.
Seorang jurnalis harus membuat dirinya menjadi alat pemantau kekuasaan. Alat pemantauan yang dimaksud disini bukan hanya berfungsi untuk memantau lembaga pemertintahan tertentu saja akan tetapi berfungsi sebagai alat pemantau yang memantau semua lembaga yang berpengaruh dan kuat di masyarakat.
Dikutip dalam artikel wikipedia ada sebuah prinsip yang disebut anjing penjaga (watch dog) akan tetapi sangat disayangkan sekali karna prinsip ini sedang terancam dalam dunia jurnalistik karna banyak yang menggunakannya secara berlebihan.
Menurut saya prinsip ini sangat penting bagi seorang jurnalistik karna dengan adanya prinsip ini seorang Jurnalistik akan mudah dan efektif untuk melakukan pemantauan terhadap lembaga-lembaga yang kuat dimasyarakat.
6. Jurnalisme Harus Memberikan Forum Bagi Publik untuk Kritik dan Komentar.
Tentunya diskusi publik sangatlah penting dalam jurnalisme. Saat ini, sudah banyak sekali perusahaan-perusahaan saluran media yang sudah menyiapkan kolom komentar ataupun opini untuk publik.
Dari beberapa sumber yang telah saya baca menyebutkan bahwa diskusi publik harus dibangun diatas prinsip-prinsip dalam jurnalisme kejujuran,terverifikasi, dan fakta. Dengan menyediakan forum untuk publik seorang jurnalis dapat mengetahui respon masyarakat terhadap informasi yang diberikan.
7. Jurnalisme Harus Berupaya Membuat Hal Yang Penting Menjadi Menarik dan Relevan.
Seperti yang kita semua ketahui, Seorang jurnalis harus membuat point-point yang penting menjadi menarik dan relevan. Supaya nantinya orang yang membaca mendengar ataupun menenonton tidak bosan.
Menurut saya,seorang jurnalis dapat menambahkan tulisan-tulisan yang berwarna dalam naskahnya atau bisa menambahkan gambar-gambar yang menarik bisa berupa gambar ilustrasi ataupun gambar yang di ambil dari lokasi kejadian supaya para pembaca ataupun pendengar dapat tertarik dengan informasi yang disajikan.
8. Jurnalis Harus Menjaga Agar Beritanya Komprehesif dan Proposional.
Jurnalisme menghasilkan sebuah peta bagi warga untuk mengarahkan persoalanmasyarakat (Ishwara, 2005:13), yang artinya seorang jurnalis harus membuat berita yang seimbang, sesuai fakta dan memperhatikan detail kecil.
9. Wartawan Harus Mengikuti Hati Nurani.
Seorang jurnalis harus memiliki etika dan tangung jawab personal, seorang jurnalis juga memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk menyuarakan sekuat-kuatnya nurani mereka. Wartawan atau jurnalis juga termasuk salah satu pilar masyarakat yang nantinya akan membantu masyarakat untuk menyuarakan suara, supaya dapat didengar dan dilihat oleh seluruh masyarakat.
10. Hak dan Kewajiban Terhadap Berita.
Seperti pembahasan awal kita, bahwa Bill Kovach dan Tom Rosenstiel menambahkan satu elemen terakhir yaitu elemen yang kesepuluh.
Seperti yang kita semua ketahui pada saat ini kita sedang berada dalam masa revolusi komunikasi. Dijelaskan dibeberapa sumber saat ini masyarakat memiliki hak untuk menuliskan informasi diberbagai media. Contohnya, saat ini banyak masyarakat yang menggunakan Blog ataupun mengikuti komunitas-komunitas jurnalisme (Community Jurnalism) dan masih banyak media lainnya, hal ini mebuat sebuah perkembangan jurnalisme menjadi lebih mudah dan cepat.
Menurut saya saat ini banyak masih banyak jurnalis yang berpegang teguh pada prinsip ini. Terbukti sampai pada saat ini, masih banyak berita atau informasi yang kebenarannya akurat dan juga saat ini sudah banyak perusahaan perusahaan media menyediakan forum untuk publik berkomentar dan memberikan sebuah kritik. Akan tetapi, Saat ini ada beberapa oknum Jurnalis yang masih mementingkan kepentingan pribadi dan menjadikan dunia Jurnalistik sebagai bisnis. Oleh Sebab itu, saya berharap dengan ditulisnya artikel ini dapat membuat semua masyarakat yang terlibat dengan dunia jurnalis dapat tetap konsisten dan berpegang teguh yang kuat pada prinsip ini, dan juga lebih pintar dalam memilah dan memilih sebuah infomasi yang diberikan.