Desakan Penyelidikan Buntut WNI Tewas Ditembak di Negeri Jiran
Seorang WNI tewas ditembak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dan 4 WNI lainnya mengalami luka-luka. Dari Tanah Air mendesak dilakukan penyelidikan atas penembakan WNI yang terjadi di perairan negeri jiran.
Penembakan berujung maut itu terjadi pada Jumat (24/1), sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, APMM melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor.
Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan seorang WNI meninggal dunia dan 4 lainnya mengalami luka-luka.
Pada perkembangannya, Senin (27/1), KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari Polis Diraja Malaysia (PDRM) bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan korban dapat dipulangkan ke Indonesia usai proses autopsi selesai.
Sedangkan untuk 4 WNI luka, menurut KBRI telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil. KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada Rabu mendatang (29/1).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyayangkan terjadi penembakan oleh aparat maritim Malaysia yang merenggut nyawa seorang WNI. Sugiono mendorong ada investigasi atas kejadian tersebut.
“Menlu RI menyesalkan jatuhnya korban jiwa WNI dalam insiden penembakan yang dilakukan APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia),” kata Sugiono dalam keterangannya, Senin (27/1).
Sugiono menyampaikan duka mendalam terhadap 1 WNI inisial B yang tewas tertembak dan 4 WNI terluka oleh aparat maritim Malaysia.
“Menlu RI menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya satu orang WNI dan juga kepada para korban lainnya yang mengalami luka dalam insiden penembakan tersebut,” ujarnya.
Untuk menyelidiki kejadian tersebut, Sugino mendorong investigasi atas dugaan penggunaan kekuatan berlebihan atau kekerasan oleh aparat maritim Malaysia.
“Menlu RI mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh APMM, termasuk dugaan adanya excessive use of force,” imbuhnya.
DPR Beri Kecaman
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, mengecam peristiwa aparat maritim Malaysia menembak WNI di perairan Tanjung Rhu hingga menyebabkan satu orang di antaranya tewas.
“Kami menyayangkan dan mengecam tindakan berlebihan (excessive use of force) yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), otoritas maritim Malaysia, yang telah menewaskan 1 orang WNI tersebut,” ujar Dasco dalam keterangannya, Senin (27/1).
Dasco turut berbelasungkawa atas meninggalnya satu WNI. DPR, jelas Dasco, akan memanggil Kemlu dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk mengkonfirmasi insiden berdarah tersebut.
“Kami mendorong Kementerian P2MI untuk: 1. Membentuk tim investigasi untuk mengungkap insiden berdarah tersebut secara transparan. 2. Melakukan pendampingan hukum terhadap korban penembakan. 3. Mengatur pemulangan jenazah korban penembakan untuk dimakamkan di kampung halamannya,” jelas Dasco.
DPR melalui komisi terkait akan membentuk tim untuk memantau penanganan insiden penembakan itu. Sehingga penanganan kasus penembakan tersebut dapat diungkap secara tuntas dan transparan.