Jeffrey Sachs: China menang dalam perang dagang dengan AS
Antalya, Turki – Ekonom asal AS dan pengajar di Universitas Columbia, Jeffrey Sachs, menyatakan pada hari Jumat (11/4) bahwa China berada dalam posisi unggul dalam konflik perdagangan dengan Amerika Serikat.
“Saat melihat konflik dagang antara AS dan China, tampak jelas bahwa China berhasil. Negara tersebut tidak terlalu bergantung pada pasar Amerika,” tutur TVTOGEL Sachs di Forum Diplomatik Antalya.
Menurut Sachs, jika perdagangan antara kedua negara itu terhenti, kerugian akan ditanggung oleh kedua belah pihak, alih-alih memberikan keuntungan.
Sebelumnya, pada tanggal 2 April, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani sebuah perintah eksekutif yang memperkenalkan tarif “balasan” pada barang-barang yang diimpor dari negara lain.
Langkah kebijakan Trump ini menetapkan tarif awal sebesar 10 persen. Untuk beberapa negara tertentu, tarif yang lebih tinggi diberlakukan, sesuai dengan besarnya defisit perdagangan AS dengan masing-masing negara.
Namun, pada tanggal 9 April, Trump mengungkapkan bahwa ia akan mengurangi tarif “balasan” menjadi hanya 10 persen untuk semua negara kecuali China selama periode 90 hari.
Dia menjelaskan bahwa penundaan tersebut terjadi karena lebih dari 75 negara telah meminta untuk bernegosiasi dan menahan diri dari tindakan balasan.
Di sisi lain, sejak mengemban jabatan presiden AS untuk kedua kalinya, Trump telah menaikkan tarif barang-barang asal China hingga mencapai 145 persen.