Pentingnya Kata Maaf, Tolong dan Terima kasih

Pentingnya Membiasakan Kata “Maaf, Tolong dan Terima kasih”kepada Para Siswa

Pada zaman globalisasi sekarang ini tingkat kebutuhan manusia dalam berinteraksi sangat tinggi, baik secara langsung maupun virtual. Kalau kita mau jujur sering terjadi pergesekan karena interaksi yang kurang baik di antara sesama individu, misalnya seseorang dianggap kurang santun karena menggunakan bahasa kasar. Hal tersebut dapat menimbulkan perpecahan.

Sebagai seorang pengajar, saya melihat banyak siswa sudah kehilangan kata-kata santun. Hal ini terbukti dengan sering terdengarnya kata-kata kasar yang muncul dari bibir mereka saat bercakap-cakap dengan sesama siswa. Saat mendengar ucapan mereka. Saya merasa risi dan berulang-ulang mengingatkan mereka. Dan yang lebih parah lagi adalah minimnya para siswa mengucapkan kata maaf, tolong dan terima kasih di sela-sela interaksi mereka.

Kata  maaf, terima kasih , dan tolong merupakan tiga kata ajaib yang sangat penting diajarkan kepada para siswa dalam kehidupannya sehari-hari. Hal ini karena tiga kata tersebut berpengaruh kuat terhadap keterampilan sosio-emosional anak di kemudian hari. Tak hanya itu, kata-kata ajaib ini juga ikut berperan untuk membentuk kepribadian dan karakter yang positif pada anak.

Kata “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih” adalah tiga kata kunci dalam interaksi sosial. Masing-masing memiliki makna yang kaya dan fungsi yang berbeda.

Maaf: Mengakui kesalahan, menunjukkan penyesalan, dan bertujuan memperbaiki hubungan.
Tolong: Meminta bantuan, menunjukkan kerendahan hati, dan membangun hubungan.
Terima kasih: Menunjukkan penghargaan, rasa syukur, dan memperkuat hubungan.

Ketiga kata ini melibatkan berbagai aspek bahasa, mulai dari makna dasar (leksikal) hingga konteks penggunaannya (pragmatik). Penggunaan kata-kata ini secara tepat dapat meningkatkan kualitas interaksi kita dengan orang lain.

Penggunaan ketiga kata ini dapat membantu seseorang dalam membangun hubungan interkasi yang baik dengan orang lain. Secara Bahasa ketiga kata ini dapat melibatkan berberapa unsur Bahasa, seperti: leksikal, gramatikal, semantic dan pragmatik

Ketiga kata ini memiliki peran penting dalam interaksi sosial manusia. Penggunaan kata-kata ini secara tepat dapat membantu kita membangun hubungan yang baik dengan orang lain.

Kata “Maaf”
Kata maaf ini merupakan pengakuan atas kesalahan yangtelah dilakukan. Kata ini sangat penting dalam proses memperbaiki hubungan dan memulihkan kepercayaan. Sebagian besar orang merasa berat jika mengatakan kata maaf atas kesalahan yang telah dilakukannya. Orang tua tidak perlu malu mengatakan kata maaf dan harus membiasakan untuk mengatakan kata maaf itu agar memberikan teladan bagi anak-anak.

Seseorang yang terbiasa mengatakan kata maaf jika melakukan kesalahan menumbuhkan rasa empati yang tinggi, yaitu kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain yang terluka akibat tindakan kita. Selain pengakuan dan empati, “maaf” juga merupakan bentuk permintaan maaf, yang menunjukkan keinginan untuk memperbaiki situasi dan membangun kembali hubungan yang baik.

Dalam beberapa kasus, kata “maaf” juga bisa menjadi mekanisme pertahanan diri untuk menghindari konflik atau hukuman.

Kata “Tolong”

Seseorang yang menyatakan kata tolong menunjukkan jika dia memiliki kerendahan hati dan kesediaan untuk menerima bantuan. Hal itu dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Meminta tolong menunjukkan bahwa kita mengakui ketergantungan kita pada orang lain dan membutuhkan bantuan mereka. Ini adalah bagian alami dari kehidupan sosial manusia. Kata “tolong” dapat membuat orang lain merasa lebih terlibat dan berharga. Sikap ini sangat dibutuhkan

Kata “Terima Kasih”
Mengucapkan “terima kasih” adalah bentuk pengakuan atas kebaikan yang telah dilakukan orang lain. Ini membuat orang merasa dihargai dan dihormati. Ungkapan terima kasih dapat menjadi penguatan positif yang mendorong orang lain untuk terus melakukan kebaikan. Kata terima kasih juga menunjukkan rasa terima kasih dapat memperkuat ikatan sosial dan membangun hubungan yang lebih positif serta dapat meningkatkan perasaan bahagia dan puas.

Secara keseluruhan, ketiga kata ini memiliki kekuatan psikologis yang besar:

– Membangun Hubungan: Kata-kata ini membantu membangun dan memelihara hubungan sosial yang sehat.
– Meningkatkan Kebahagiaan: Penggunaan kata-kata ini dapat meningkatkan perasaan bahagia dan puas baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
– Mengurangi Konflik: Kata-kata ini dapat membantu meredakan konflik dan memperbaiki hubungan yang rusak.
– Membentuk Karakter: Pembiasaan penggunaan kata-kata ini dapat membantu membentuk karakter yang baik, seperti empati, kerendahan hati, dan rasa syukur.

Dalam konteks perkembangan anak, kata-kata ini sangat penting:

– Membentuk Kepribadian: Penggunaan kata-kata ini sejak dini dapat membantu anak-anak mengembangkan kepribadian yang baik dan positif.
– Mempelajari Etika: Kata-kata ini mengajarkan anak-anak tentang etika dan sopan santun dalam berinteraksi dengan orang lain.
– Membangun Kepercayaan Diri: Anak yang sering mengucapkan kata-kata ini cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi.

Upaya  dalam Membudayakan Kata-Kata Sopan di Sekolah

Untuk membudayakan kata-kata sopan (maaf, terima kasih, dan tolong) di sekolah membutuhkan kekompakan dari guru, orang tua dan seluruh warga sekolah. Upaya-upaya itu bisa dilakukan secara terus-menerus sehingga pembiasaan yang dilakukan akan bersinambungan dan menyeluruh.

– Guru harus memberikan contoh yang baik kepada para siswa. Jangan segan mengucapkan kata maaf jika melakukan kesalahan baik kepada siswa atau sesama guru. Jangan lupa pula mengucapkan kata tolong jika meminta siswa melakukan sesuatu dan diakhiri kata terimakasih.
– Integrasikan CVTOGEL kebiasaan  berkata sopan itu dalam pembelajaran dengan menciptakan model pembelajaran yang menyenangkan. Jangan lupa berikan reward/penghargaan kepada para siswa yang telah membiasakan diri berkata sopan untuk memberikan apresiasi kepadapara siswa.
– Informasikan tentang budaya berkata sopan kepada orang tua agar kebiasaan itu dapat diciptakan pula di lingkungan rumah. Ciptakan lingkungan yang kondusif di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat agar budaya berbicara sopan tersebut dapat tercipta.

Penting diingat!

Upaya yang dilakukan harus disertai dengan :

– Konsistensi: Upaya ini harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
– Kesabaran: Membentuk kebiasaan membutuhkan waktu.
– Kerjasama: Libatkan semua pihak, termasuk siswa, guru, dan orang tua.

Dengan upaya yang terpadu, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif dan harmonis, di mana kata-kata “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih” menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Tentu, sangat penting bagi orang tua untuk membiasakan anak-anak menggunakan kata-kata “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih” sejak dini. Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan orang tua. Semoga bermanfaat.